Terima ICAN Amerika dan Odessa Irak, Kemenag Perkenalkan Program Resolusi Konflik

By Admin


nusakini.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menerima kunjungan dari Empatiku, International Civil Society Action Network (ICAN Amerika), dan Odessa Organization for Women Development (Irak) di Jakarta, Rabu (11/12/2024). Pertemuan itu membahas potensi kerja sama dalam bidang pencegahan dan penanganan konflik keagamaan, serta penguatan kohesi sosial.

Dalam kesempatan itu, Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik, Dedi Slamet Riyadi memperkenalkan sejumlah program yang telah dan sedang dijalankan, seperti pelatihan resolusi konflik melalui program Sekolah Penyuluh dan Penghulu Aktor Resolusi Konflik (SPARK) dan Training of Trainer (ToT) bagi penyuluh dan penghulu untuk menjadi fasilitator di desa/kelurahan demi membangun kohesi sosial.

“Salah satu kerja sama yang telah terjalin adalah dengan Empatiku, yaitu menyusun modul penguatan kohesi sosial di Kampung Moderasi Beragama. Melalui pertemuan ini, kita bisa memperluas kerja sama dengan ICAN dan Odessa, serta berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait resolusi konflik,” ujarnya.

Hingga saat ini, imbuh Dedi, 346 Aktor Resolusi Konflik (ARK) telah mengikuti pelatihan SPARK. Namun, jumlah itu masih jauh dari target. Dedi berharap, jumlah ARK dapat meningkat pada 2025, dan tersebar di setiap kecamatan.

Sementara itu, Pejabat Program Senior ICAN Amerika, Stacey Shamber menjelaskan, ICAN merupakan organisasi nirlaba yang mempromosikan perdamaian dan keamanan di negara-negara yang terkena dampak konflik. Odessa, bagian dari ICAN yang berbasis di Irak, berfokus pada pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan peran mereka dalam pembangunan perdamaian.

Dikatakan Stacey, organisasi tersebut telah melakukan upaya serupa di Irak dan Pakistan. Menurutnya, kedua negara ini memiliki tantangan yang mirip dengan Indonesia, terutama dalam isu keragaman agama, sosial, dan budaya. “Kami ingin mengetahui lebih banyak tentang apa yang telah dilakukan Indonesia melalui Kemenag dalam mencegah dan menangani konflik, rekonsiliasi sosial, serta rehabilitasi mantan napi teroris (napiter),” harapnya.

Stacey berharap, melalui kerja sama Kemenag, ICAN dan Odessa dapat berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan mendukung pembangunan sosial. “Kami ingin berbagi pengetahuan dan belajar dari pengalaman Indonesia, serta berharap dapat menjalin kemitraan yang produktif ke depannya,” pungkasnya. (*)